SERAMBI ISLAM – Aksi protes kematian wanita Iran bernama Mahsa Amini di Paris, Prancis berakhir ricuh. Polisi menembakkan gas air mata.
Para pengunjuk rasa berkumpul di pusat kota Paris. Mereka dua hari berturut-turut melakukan aksi protes terkait kematian Mahsa Amini usai ditangkap polisi moral Iran. Dilansir dari AFP, pada Senin 26 September 2022.
Demonstrasi dimulai dari Trocadero Square di pusat Paris. Beberapa demonstran meneriakkan kemarahan mereka terhadap Pemerintah Iran serta menentang kepemimpinan Ayatollah Ali Khamenei.
Demonstran bergerak menuju Kedubes Iran. Polisi dengan baju besi anti huru hara memblokade jalan pengunjuk rasa. Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan para pengunjuk rasa.
Baca Juga:
Momen Penuh Hormat Presiden Prabowo Subianto ke Emil Salim: Minta Maaf Saya Baru Datang Sekarang
Mengenai Kabar Pemindahan Sebagian dari 2 Juta Warga Gaza ke Indonesia, Ini Tanggapan Kemenlu RI
Resmikan 37 Proyek Listrik di 18 Provinsi, Presiden Prabowo Subianto: Kita Menuju Swasembada Energi
Dalam sebuah pernyataan, polisi Paris mengkonfirmasi bahwa gas air mata telah digunakan.
“Pada beberapa kesempatan kelompok mencoba menerobos penghalang jalan yang didirikan di dekat kedutaan Iran. Polisi menggunakan, gas air mata untuk mengusir mereka,” pernyataan Polisi Paris.
Polisi Paris mengklaim ada 4.000 massa demonstrasi. Satu orang dilaporkan ditangkap dan satu petugas kepolisian terluka.***
Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Serambiislam.com, semoga bermanfaat.