Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf Bantah Salah Satu Parpol Sudah Melakukan Sowan ke PBNU

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 26 Mei 2023 - 17:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf. (Instagram.com/@yahyacholilstaquf)

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf. (Instagram.com/@yahyacholilstaquf)

SERAMBIISLAM.COM – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tanggapi isu mengenai salah satu partai politik yang sudah melakukan sowan, baik ke kediaman Ketua Umum maupun Kantor Pusat PBNU.

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf membantah adanya isu mengenai salah satu partai politik yang sudah melakukan sowan,

Meski demikian, Yahya Cholil Staquf juga tidak melarang adanya anggota NU yang akan maju menjadi calon wapres.

“Apa urusan kami? Apa kami harus merestui siapa saja? Memangnya kalau sekarang sampean tanya kami merestui Ganjar Pranowo apakah saya harus jawab?”

“Kan tidak usah saya jawab, bukan urusan kami,” tutur Yahya Cholil Staquf.

Baca artikel menarik lainnya, di sini: Gabung dengan Partai Gerindra, Dedi Mulyadi Ungkap Jasa Hashim Djojohadikusumo untuk Purwakarta

Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin telah merestui siapapun dari kalangan NU untuk menjadi bacapres dan bacawapres pada Pemilu 2024.

Wapres Ma’ruf juga tidak menyebut secara spesifik capres dan cawapres dari kalangan NU yang akan maju ke kontestasi politik 2024.

“Insya Allah mereka semua baik dan bisa. Ya, buktinya saya jadi Wakil Presiden kan baik juga,” ungkapnya sambil tertawa kecil.

Yahya Cholil Staquf menegaskan pihaknya tidak akan ikut campur perihal pencalonan calon wakil presiden (calon wapres) yang berasal dari NU.

“Silakan, itu bukan urusan kami. Itu urusannya partai-partai. Silakan, mau pilih siapa saja silakan,” katanya Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf di Jakarta, Kamis, 25 Mei 2023.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Yahya mengatakan pihaknya hanya akan menerima usulan bacawapres yang diajukan oleh partai dengan melihat program-program yang ditawarkan.***

Berita Terkait

Gus Miftah Akhirnya Mundur dari Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Umat Beragama Usai Minta Maaf
Beli Gedung di Madrid, Spanyol untuk Dibuat Jadi masjid, Prabowo Subianto: Muhammadiyah Luar Biasa
Presiden Prabowo Subianto Sumbang Lahan Pribadi Seluas 20 Ribu Hektar untuk Konservasi Gajah di Aceh
Koperasi Unit Desa Delima Sakti Gugat Balik LSM AJPLH, Tuntutannya Bayar Ganti Rugi Rp482 Miliar
Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto Juga Sasar Santri Pondok Pesantren dan Pelajar Madrasah
Soal Korupsi Penggelembungan Harga Asam untuk Kentalkan Karet, KPK Selidiki Kasus di Kementan
Komisi Kode Etik Polri Berhentikan Tidak dengan Hormat AKP Dadang Iskandar, Kasus Polisi Tembak Polisi
Peluang Bisnis: Pemilik Media Online Bisa Publikasi Press Release Placement di Lebih dari 150 Media Online
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Jumat, 6 Desember 2024 - 15:41 WIB

Gus Miftah Akhirnya Mundur dari Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Umat Beragama Usai Minta Maaf

Rabu, 4 Desember 2024 - 20:58 WIB

Beli Gedung di Madrid, Spanyol untuk Dibuat Jadi masjid, Prabowo Subianto: Muhammadiyah Luar Biasa

Senin, 2 Desember 2024 - 21:57 WIB

Koperasi Unit Desa Delima Sakti Gugat Balik LSM AJPLH, Tuntutannya Bayar Ganti Rugi Rp482 Miliar

Minggu, 1 Desember 2024 - 11:45 WIB

Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto Juga Sasar Santri Pondok Pesantren dan Pelajar Madrasah

Minggu, 1 Desember 2024 - 07:42 WIB

Soal Korupsi Penggelembungan Harga Asam untuk Kentalkan Karet, KPK Selidiki Kasus di Kementan

Berita Terbaru