SERAMBIISLAM.COM – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tanggapi isu mengenai salah satu partai politik yang sudah melakukan sowan, baik ke kediaman Ketua Umum maupun Kantor Pusat PBNU.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf membantah adanya isu mengenai salah satu partai politik yang sudah melakukan sowan,
Meski demikian, Yahya Cholil Staquf juga tidak melarang adanya anggota NU yang akan maju menjadi calon wapres.
“Apa urusan kami? Apa kami harus merestui siapa saja? Memangnya kalau sekarang sampean tanya kami merestui Ganjar Pranowo apakah saya harus jawab?”
“Kan tidak usah saya jawab, bukan urusan kami,” tutur Yahya Cholil Staquf.
Baca artikel menarik lainnya, di sini: Gabung dengan Partai Gerindra, Dedi Mulyadi Ungkap Jasa Hashim Djojohadikusumo untuk Purwakarta
Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin telah merestui siapapun dari kalangan NU untuk menjadi bacapres dan bacawapres pada Pemilu 2024.
Wapres Ma’ruf juga tidak menyebut secara spesifik capres dan cawapres dari kalangan NU yang akan maju ke kontestasi politik 2024.
“Insya Allah mereka semua baik dan bisa. Ya, buktinya saya jadi Wakil Presiden kan baik juga,” ungkapnya sambil tertawa kecil.
Yahya Cholil Staquf menegaskan pihaknya tidak akan ikut campur perihal pencalonan calon wakil presiden (calon wapres) yang berasal dari NU.
“Silakan, itu bukan urusan kami. Itu urusannya partai-partai. Silakan, mau pilih siapa saja silakan,” katanya Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf di Jakarta, Kamis, 25 Mei 2023.
Yahya mengatakan pihaknya hanya akan menerima usulan bacawapres yang diajukan oleh partai dengan melihat program-program yang ditawarkan.***