SERAMBI ISLAM – Pemimpin Pesantren Darussyifa Al-Fithroh, Yaspida, Sukabumi, Jawa Barat Dr. KH. E. Supriatna Mubarok, MSc., M.M. menerima penghargaan sebagai “The Best Innovative Leader 2022”.
Penghargaan itu diperoleh dari Centre for International and Strategic Affairs (CISA) London, Inggris organisasi internasional untuk Adovakasi kebijakan politik dunia, Inovasi Pendidikan, sosial keagamaan dan perlindungan HAM yang berbasis di London, Inggris.
Pondok pesantren Darussyifa Al-Fithroh, Yaspida, Sukabumi terus fokus dan berbenah diri untuk bersaing di dunia internasional dengan lembaga dunia pendidikan Islam lain dari berbagai negara.
Selama kurun waktu 5 tahun terakhir salah satu pondok pesantren terbesar di Jawa Barat ini telah berhasil dan sukses memfokuskan pembangunan SDM kepada para santri dan santriwati.
Dinilai sukses dengan berbagai hal, termasuk mengaji, penguasaan teknologi informasi, Bahasa, leadership, ketahanan pangan pertanian dan socio-entepreneur.
Centre for International and Strategic Affairs (CISA) London, Inggris memberikan penghargan internasional sebagai “The Best Innovative Leader 2022” (Pemimpin Inovative 2022).
“Kami Centre for International and Strategic Affairs (CISA) London, Inggris memberikan penghargaan ini kepada Dr. KH. E. Supriatna Mubarok, MSc., M.M.”
“Sebagai pemimpin pondok pesantren di Indonesia yang telah memberikan kontribusi dan prestasi dalam bidang dunia pendidikan Islam di Indonesia.”
“Beberapa alasan penting kami memberikan penghargaan yaitu Konsep Ketahanan Pangan Pondok Pesantren Darussyifa Al-Fithroh Yaspida Sukabumi, Memadukan Sistem Pendidikan Pesantren dan Pendidikan Umum.”
“Perpaduan kedua sistem pendidikan yang memuat fikir dan amal (kecerdasan dan keterampilan) dan dzikir (kognitif, konatif/psikomotor) yang memadukan lulusan seimbang dalam aspek jasmani dan rohani.”
“Penguatan Bahasa, leadership, ketahanan pangan pertanian dan socio-entepreneur serta kepimpinan yang tegas dan cerdas dari KH. E.S. Mubarok” tegas Direktur CISA London Paul Amstrong rilisnya dari Inggris
Yayasan Sosial dan Pendidikan Islam Darussyifa Al-Fithroh didirikan atas dasar niat memadukan sistiem pendidikan pesantren dan pendidikan umum.
Yayasan ini berkomitmen memunculkan generasi dengan keseimbangan antara pengetahuan, keterampilan dan akhlak.
Selain itu, ingin menciptakan anak didik yang memiliki kemampuan mengelola secara teknis suatu kegiatan usaha.
“Saya selaku Pimpinan Pondok Pesantren Dr. KH. E. Supriatna Mubarok, MSc., M.M. mengucapkan terima kasih Alhamdulilah rasa syukur kepada Allah SWT.”
“Atas penghargaan dari CISA dunia internasional ini bagi saya, Lembaga, dan seluruh staf serta pengurus Pondok Pesantren Darussyifa Al-Fithroh Yaspida Sukabumi.
“Kami bangga, ini adalah prestasi untuk kita semua untuk agama, bangsa dan negara” ucap Dr. KH. E. Supriatna Mubarok, MSc., M.M.
Supriatna Mubarok mengatakan bahwa pihaknya bisa menghasilkan sendiri kenapa harus membeli. Dari prinsip integritas awal itu pertanian terus berkembang dan maju, luas lahan makin bertambah, keilmuan pertanian juga makin modern.
Ketahanan pangan bisa terwujud kalau ada kesinambungan antara satu faktor dengan faktor lainnya. Misalnya, antara pertanian yang saling membutuhkan dengan peternakan.
“Kami terus berkomitmen dan menjaga konsep ketahanan Pangan Pondok Pesantren Darussyifa Al-Fithroh, memajukan dan memadukan sistem Pendidikan Pesantren dan Pendidikan Umum.”
“Yaitu sistem pendidikan yang memuat fikir dan amal (kecerdasan dan keterampilan) dan dzikir (kognitif, konatif/psikomotor) yang memadukan lulusan seimbang dalam aspek jasmani dan rohani, penguatan bahasa, dan socio-entepreneur serta kepimpinan” tegas KH. E.S. Mubarok, pimpinan pondok pesantren ini. (Serambiislam.com/Muhammad Ichsan).*