SERAMBI ISLAM – Koordinator Bidang Etika dan Profesi Dewan Etika Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI), dr Yulia Budiningsih mengatakan, masyarakat perlu bersabar dan tidak berasumsi dalam penyidikan kasus kematian Brigadir J.
“Kalau pekerjaan forensik itu kan pemeriksaan apa yang dilihat faktanya apa, kemudian didokumentasikan buat kesimpulan,” ujar Yulia dalam keterangan yang diterima, Rabu 27 Juli 2022.
Yulia menyayangkan banyaknya pemberitaan yang cenderung berasumsi dan menggiring opini yang mendiskreditkan dokter forensik dalam bertugas.
“Tapi sekarang yang bertaburan beritanya tentang asumsi, pemeriksaannya seolah-olah tidak sesuai, tidak profesional, itu yang saya sayangkan.”
Baca Juga:
79 WNI Sudah Dipulangkan ke Tanah Air, Kemenlu Sebut Sebanyak 85 Orang WNI Bertahan di Lebanon
50.000 Orang Tak Bersalah Dibunuh Secara Brutal dan 2 Juta Orang Dipenjara, Kata Presiden Erdogan
“Jadi maksudnya, saya mengimbau kepada masyarakat bersabar,” paparnya.
Asumsi dan penggiringan opini yang dibuat oleh pihak tertentu membuat dokter forensik menjadi tidak nyaman saat bertugas, sehingga ia meminta masyarakat untuk bersabar dalam kasus terkait Brigadir J.
“Jadi menunggu fakta aja, nanti toh akan dibuka semua hasilnya gitu,” tuturnya.***