SERAMBIISLAM.COM – Bagya Mulyanto, seorang insan normal yang memadukan ibadah besar dan profesionalisme dalam bekerja, menjadi sosok inspiratif di lingkungan Perum Bulog.
Sebagai Direktur Keuangan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki tanggung jawab menyediakan bahan pangan untuk masyarakat, Bagya menganggap pekerjaannya sebagai ibadah besar.
Sebagai lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman, Bagya Mulyanto memiliki tanggung jawab penting dalam menjaga ketersediaan pangan bagi masyarakat dan memastikan tidak ada warga yang kesulitan untuk memperoleh makanan yang cukup.
Dalam era pandemi dan situasi dunia yang bergejolak, peran Bulog semakin krusial dalam menjaga stabilitas harga dan keterjangkauan pangan bagi masyarakat.
Baca Juga:
79 WNI Sudah Dipulangkan ke Tanah Air, Kemenlu Sebut Sebanyak 85 Orang WNI Bertahan di Lebanon
50.000 Orang Tak Bersalah Dibunuh Secara Brutal dan 2 Juta Orang Dipenjara, Kata Presiden Erdogan
Bagya menyadari betapa pentingnya tugas ini dan dengan penuh semangat berkomitmen memberikan yang terbaik.
Di samping menjalankan tugas pokoknya, Bagya juga memastikan kesehatan keuangan perusahaan berjalan lancar tanpa kendala.
Dalam beberapa tahun terakhir, Bulog berhasil mencatatkan laba, dan Bagya Mulyanto optimistis bahwa prestasi ini akan terus berlanjut di masa depan.
Dengan menerapkan prinsip benefit-cost ratio, Bagya memberi keleluasaan kepada para staf untuk merumuskan program kegiatan yang seimbang antara manfaat dan biaya yang dikeluarkan.
Baca Juga:
Revisi UU BUMN, Prabowo Subianto Bentuk Lembaga Pengelola Investasi Non APBN Danantara
Kemlu Beri Himbauan Usai Israel Targetkan Serangan Pusat-pusat Militer di Tehran, Islam dan Kuzestan
Daftar Lengkap 7 Kementerian Koordinator Kabinet Merah Putih yang Bawahi Kementerian dan Istansi
Selain memiliki keahlian dalam bidang keuangan, Bagya juga memiliki pandangan filosofis terhadap pajak.
Baginya, membayar pajak bukan sekadar kewajiban hukum, melainkan bagian dari ibadah dan kewajiban yang tak boleh diabaikan.
Ia meyakini bahwa pajak adalah bentuk redistribusi pendapatan untuk kepentingan umum, sebagaimana zakat dalam Islam.
Masa pandemi membawa Bulog berperan ekstra sebagai agen distribusi bantuan pangan kepada rakyat.
Baca Juga:
Rapat Pimpinan Perdana Bersama Jajaran Kementerian Agama Digelar Menag Nasaruddin Umar
Pangsa Pasar Meningkat, Perbankan Syariah Dinilai OJK Tunjukkan Kinerja dan Ketahanan yang Baik
Masih Sangat Rendah, Literasi Keuangan Syariah di Indonesia Menurut Pakar Ekonomi
Pengalaman ini membekas di benak Bagya dan para karyawan Bulog.
Meskipun dihadapkan pada tantangan dan rasa takut, semangat tanggung jawab mereka mengemban tugas tersebut menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Bagya Mulyanto menjadi sosok yang menginspirasi banyak orang karena ia tak hanya sukses sebagai Direktur Keuangan, tetapi juga mampu menjalankan ibadah dan berperan penting dalam menjaga ketersediaan pangan untuk masyarakat.
Semangatnya dalam mengemban tanggung jawab di Perum Bulog menjadi teladan bagi banyak orang, terutama dalam menghadapi tantangan dan kesulitan dalam kehidupan.
Sumber info: Majalah PAJAK