SERAMBIISLAM.COM – Pendidikan di pondok pesantren semakin diminati oleh orang tua dan anak-anak.
Di sini, santri tidak hanya mendapatkan pendidikan agama, tetapi juga pendidikan formal yang terintegrasi.
Banyak pesantren kini menyediakan pendidikan dari SD/MI, SMP/Mts, hingga tingkat SLTA/MA, bahkan ada yang memiliki perguruan tinggi.
Momen masuk pesantren biasanya terjadi setelah anak menyelesaikan pendidikan dasar.
Ini adalah saat yang berat bagi orang tua dan anak, karena mereka harus berpisah dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
Namun, kesedihan ini tak mengurangi semangat orang tua untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak mereka.
Agar anak dapat beradaptasi dan merasa betah, berikut adalah beberapa tips yang bisa diikuti, dengan harapan baik anak-anak maupun orang tua dapat melewati masa-masa awal mondok dengan sukses.
1. Orang Tua Harus Ikhlas 100%
Ketika orang tua merelakan anaknya untuk belajar di pesantren, hal ini sangat penting.
Rasa berat di hati orang tua bisa dirasakan oleh anak, yang membuatnya merasa tidak betah.
Oleh karena itu, orang tua perlu memahami keutamaan memasukkan anak ke pesantren, dan menunjukkan keyakinan mereka akan pilihan ini. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya.” (Luqman: 14)
2. Meyakinkan Anak tentang Masa Depannya
Orang tua berperan penting dalam meyakinkan anak bahwa belajar di pesantren adalah pilihan terbaik untuk masa depan mereka.
Dengan menunjukkan rasa bangga dan mendukung pilihan anak, orang tua dapat memotivasi anak untuk lebih antusias mengikuti kegiatan di pesantren.
Kata-kata motivasi seperti, “Kamu telah memilih jalan yang benar untuk mengembangkan dirimu,” dapat membangkitkan semangat anak.
3. Terus Memotivasi dan Memberi Dukungan
Tahun pertama di pesantren adalah tahun yang penuh tantangan. Anak-anak harus beradaptasi dengan banyak hal baru.
Oleh karena itu, orang tua harus terus memberikan semangat dan dukungan. Prinsip yang bisa dipegang adalah:
“Tidak masalah berpisah sementara di dunia, yang penting bersama kembali di surga untuk selamanya.”
4. Ingatkan Ananda untuk Hidup Ikhlas
Santri yang baru masuk sering kali merasa kesulitan beradaptasi.
Di pesantren, mereka belajar hidup dengan berbagai keterbatasan.
Orang tua perlu mengingatkan bahwa meskipun mereka jauh dari kasih sayang fisik, mereka sangat dekat dengan kasih sayang Allah.
Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)
5. Ingatkan Tujuan Utama Masuk Pesantren
Saat anak merasa tidak betah, ingatkan mereka tentang tujuan mereka masuk pesantren: untuk belajar dan mendapatkan pendidikan yang bermanfaat.
Setiap tantangan yang dihadapi adalah bagian dari proses. Seperti ungkapan:
“Nakhoda kapal yang handal lahir dari lautan lepas yang garang.”
6. Ajari Anak Disiplin dan Mandiri
Sebelum memasukkan anak ke pesantren, ajari mereka untuk disiplin dan mandiri.
Kebiasaan ini akan sangat membantu mereka saat beradaptasi di pesantren.
Ajar anak untuk melakukan tugas-tugas sederhana di rumah, seperti mencuci piring dan merapikan tempat tidur.
7. Selalu Berdoa kepada Allah
Doa adalah sarana terbaik untuk memohon kekuatan dan kesabaran bagi anak selama di pesantren.
Berdoalah agar anak dapat menyerap pelajaran dengan baik, mengamalkan ilmunya, dan memiliki akhlak yang mulia.
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman:
“Dan mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat.” (QS. Al-Baqarah: 153)
8. Batasi Kunjungan dan Komunikasi
Sering mengunjungi anak di pesantren dapat membuat mereka merasa tidak betah.
Usahakan untuk tidak terlalu sering mengunjungi agar anak dapat fokus pada pembelajaran dan beradaptasi dengan lingkungan baru.
Ingatkan bahwa mereka ada di pesantren untuk belajar dan berkembang.
Dengan mengikuti tips-tips ini, diharapkan anak-anak dapat merasa lebih betah dan menjalani masa belajar di pondok pesantren dengan baik.
Semoga perjalanan mereka membawa banyak manfaat, baik di dunia maupun di akhirat.