SERAMBIISLAM.COM – Sekarang banyak makanan atau diet yang mengandung kadar lemak tinggi.

Daging berlemak, hati dan jeroan, serta gorengan saat ini sulit dihindari dalam menu keseharian.

Tidak dapat dipungkiri bahwa lemak hewani maupun nabati memberikan citarasa yang lezat pada masakan.

Padahal bila dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, penumpukannya di dalam badan dapat menimbulkan masalah.

Lemak-lemak yang mempengaruhi kesehatan tersebut perlu diantisipasi dengan membatasi asupannya dan disertai dengan sumber nutrisi lain yang mampu menetralkannya.

Apabila tidak diantisipasi, menumpuknya kadar lemak dalam tubuh dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan.

Mengonsumsi minyak zaitun sangat baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Minyak zaitun telah terbukti berkhasiat untuk menurunkan kadar kolesterol dan LDL dalam darah.

Berkat khasiatnya tersebut, minyak zaitun dapat mencegah pengerasan pembuluh darah dan penyakit jantung (Editor: Sakho Muhammad, 2010, Ensiklopedi Kemukjizatan Ilmiah dalam Al-Quran dan Sunnah, PT Kharisma Ilmu, Jakarta: halaman 84).

Apabila kaum muslimin hendak mengonsumsi minyak zaitun, apakah ada doa khusus yang perlu dibaca? Dalam Tafsir Al-Qurthubi, Ibnu Abbas memberitakan bahwa para nabi telah mendoakan keberkahan bagi minyak dan buah zaitun.

Kaum muslimin dapat membaca doa para nabi tersebut sebagaimana yang tertulis dalam kitab itu ketika membahas tafsir Surat An Nur ayat 35 berikut ini:

قال ابن عباس رضي الله عنه:
في الزيتونة منافع، يسرج با لزيت، وهو إدام ودهان، ودباغ ووقود يوقد بحطبه وتفله، وليس فيه شيء إلا فيه منفعة، حتى الرماد يغسل به الإبريسم وهي أ ول شجرة نبتت في الدنيا، وأول شجرة نبتت بعد الطوفان، وتنبت في منازل الأنبياء والأرض المقدسة، ودعا لها سبعون نبياً بالبركة منهم إبراهيم ومنهم محمد صلى الله عليه وسلم فإنه قال: “اَللّهُمَّ بَارِكْ فِي الزَّيْتِ وَالزَّيْتُوْن. قاله مرتين”

“Ibnu Abbas radliyallahu ‘anh berkata: Pohon zaitun mengandung berbagai manfaat. Minyaknya digunakan sebagai bahan bakar lampu, dan juga untuk lauk dan lulur.”

“Kayu dan arangnya digunakan sebagai kayu bakar. Tidak ada satu bagian pun dari pohon ini yang tidak berguna. Bahkan, abunya dapat digunakan untuk mencuci sutera.”

“Ia merupakan pohon pertama yang tumbuh di dunia sekaligus pohon pertama yang tumbuh setelah banjir taufan (di masa Nabi Nuh). Ia tumbuh di tanah para nabi dan tanah suci.”

“Tujuh puluh nabi telah mendoakannya agar diberkahi, di antaranya adalah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dan nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam tatkala memanjatkan doa: Allahumma baarik fiz-zait waz-zaituun (Ya Allah, berkahilah zait dan zaitun).”

“Beliau mengucapkannya dua kali.” (Al-Qurthubi, Al-Jami’ Li Ahkamil Qur’an juz 15, Penerbit Ar-Risalah, Beirut, 2006: halaman 258-259)

Di dalam redaksi doa di atas, Nabi mendoakan keberkahan bagi dua jenis bahan dari pohon zaitun.

Bahan pertama yang disebutkan adalah zait atau minyak zaitun, sedangkan bahan yang kedua adalah buah zaitun itu sendiri.

Kedua bahan herbal tersebut biasa dikonsumsi sebagai makanan maupun suplemen kesehatan.

Keberkahan yang muncul dengan mengonsumsi zaitun tentu berkaitan dengan doa para nabi. Dalam hadits yang lain, seluruh pohon zaitun mendapatkan keberkahan sebagaimana disebutkan oleh Nabi dalam hadits marfu’ yang berasal dari Ibnu ‘Umar sebagai berikut:

“Gunakanlah minyak zaitun dan olesilah dirimu dengannya, sebab ia datang dari pohon yang diberkahi.”

(Al-Hafiz Adz-Dzahabi, Thibbun Nabawi, Dar Ihyaul Ulum, Beirut, 1990: halaman 127) Keunikan khasiat minyak zaitun muncul dari kandungan nutrisinya yang lengkap.

Minyak ini mengandung vitamin A, D, E, B kompleks, berbagai mineral (Fosfor, Kalium, Kalsium, Magnesium, Zat Besi, Tembaga, Chlor, hingga Zinc), Omega 3, serta protein.

Oleh karena itu tidak mengherankan bila ia bisa meningkatkan stamina dan energi untuk pria maupun wanita dari berbagai usia.

Khusus vitamin E yang sangat dominan dikandung oleh minyak ini, khasiatnya sangat baik untuk vitalitas, kesuburan dan reproduksi.

Apabila dioleskan, minyak zaitun memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
“Apabila minyak zaitun digunakan sebagai obat gosok, ia bisa memperkuat rambut dan anggota badan serta menunda ketuaan.” (Al-Hafiz Adz-Dzahabi, Thibbun Nabawi, Dar Ihyaul Ulum, Beirut, 1990: halaman 127)

Apabila di Indonesia pohon zaitun tidak berbuah, daunnya masih bisa digunakan. Batang atau ranting tanaman zaitun masih bisa digunakan untuk bersiwak.

Daun zaitun yang segar maupun dikeringkan dapat dijadikan minuman dengan cara diseduh menggunakan air panas seperti teh.

Secara khusus, daun yang masih segar juga bermanfaat sebagai berikut:

“Mengunyah daun zaitun sangat baik untuk penyakit sariawan, bisul, atau borok yang parah, erupsi (pecahnya kulit yang terisi cairan) karena herpes, dan urticaria (gatal-gatal).” (Al-Hafiz Adz-Dzahabi, Thibbun Nabawi, Dar Ihyaul Ulum, Beirut, 1990: halaman 128).

Penggunaan minyak zaitun dapat disesuaikan dengan selera masing-masing konsumen.

Apabila suka dengan rasanya, minyak zaitun dapat diminum dalam bentuk cairan atau dicampurkan sebagai saus dalam makanan.

Namun, apabila tidak tahan dengan rasanya, maka penggunaan minyak zaitun kapsul dapat memudahkan saat menelan.

Apabila ingin dinikmati sebagai minuman, daunnya cukup diseduh dengan air panas dan ditunggu hingga hangat dan berwarna hijau kekuningan.

Seiring dengan khasiat zaitun yang sangat banyak, sudah selayaknya umat Islam mengambil manfaat dan keberkahannya.

Sebelum menggunakan zaitun, hendaknya memanjatkan doa keberkahan sebagaimana yang telah diuraikan di atas.

Selain mendapatkan pahala kesunnahan, berdoa sebagaimana doa nabi ketika hendak mengonsumsi zaitun merupakan wujud optimisme untuk meningkatkan kesehatan.***

Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Serambiislam.com, semoga bermanfaat.

Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.